31/10/14

1. Bisnis tidak akan bertahan tanpa adanya etika. Setujukah anda, paparkan.



1.                  Saya sangat setuju sekali bahwa bisnis yang dijalankan oleh seseorang tidak akan bertahan lama tanpa adanya etika dari seorang pebisnis tersebut, mengapa demikian ! perlu kita telaah sebelumnya bahwa etika adalah suatu cabang dari filosofi yang berkaitan dengan  “kebaikan” (rightness) atau moralitas (kesusilaan) dari perilaku manusia atau sederhananya pengertian etika sebagai aturan-aturan yang tidak dapat dilanggar dari perilaku yang diterima masyarakat sebagai baik atau buruk, sedangkan yang kita ketahui bahwa penentuan baik dan buruk adalah suatu masalah yang selalu berubah. Dalam hal ini paradigma etika dan bisnis adalah dunia yang berbeda sudah saatnya dirubah menjadi paradigma etika yang terkait dengan bisnis atau mensinergikan antara etika dengan bisnis. Justru di era kompetensi secara global yang ketat, reputasi perusahaan yang baik yang dilandasi oleh etika bisnis yang merupakan sebuah competitive advantage yang sulit ditiru. Oleh karena itu, perilaku etika penting diperlukan untuk mencapai sukses jangka panjang dalam sebuah bisnis. Sebagian orang berpendapat kalau bisnis dan etika tidak punya kaitan sama sekali, bisnis jika terlalu banyak mementingkan etika akan semakin jauh tertinggal dengan kompetitor. Pernyataan ini jelas sangat salah, bayangkan saja bila satu perusahaan melakukan banyak cara yang tidak sesuai dengan norma yang berlaku dimasyarakat, bahkan cenderung tidak disukai masyarakat, hal tersebut akan berdampak turunya citra perusahaan di mata masyarakat sebagai konsumen.

v  Keutamaan etika dalam berbisnis
ü  Dalam bisnis yang modern ini, para pelaku bisnis dituntut menjadi orang-orang profesional di bidangnya.
ü  Dalam persaingan bisnis yang sangat ketat, maka konsumen benar-benar raja.
ü  Dalam sistem pasar terbuka dengan peran pemerintah yang menjamin kepntingan dan hak bagi semua pihak, maka perusahaan harus menjalankan bisnisnya dengan baik dan etis.
ü  Perusahaan modern sangat menyadari bahwa karyawan bukanlah tenaga yang harus dieksploitasi demi mendapat keuntungan.
v  Prinsip-prinsip etika dalam berbisnis
ü  Prinsip otonomi
Otonomi adalah sikap dan kemampuan manusia untuk mengambil keputusan dan bertindak berdasarkan kesadaran sendiri tentang apa yang dianggapnya baik untuk dilakukan.

ü  Prinsip kejujuran
-kejujuran dalam pemenuhan syarat-syarat perjanjian dan kontrak.
-kejujuran dalam penawaran barang dan jasa dengan mutu dan harga sebanding.
Kejujuran dalam hubungan kerja intern dalam suatu perusahaan.

ü  Prinsip keadilan
Prinsip keadilan menuntut agar setiap orang diperlakukan secara sama sesuai dengan aturan yang adil dan sesuai dengan kriteria yang rasional objektif dan dapat dipertanggung-jawabkan.

ü  Prinsip saling menguntungkan
Prinsip ini menuntut agar bisnis yang dijalankan sedemikian rupa sehingga menguntungkan semua pihak.

ü  Prinsip integritas moral
Prinsip ini dihayati sebagai tuntutan internal dalam diri pelaku bisnis atau perusahaan agar dia menjalankan bisnis dengan tetap menjaga nama baiknya atau nama baik perusahaan.

Sebuah contoh Pelanggaran etika bisnis terhadap prinsip kejujuran
Sebuah perusahaan pengembang di Sleman membuat kesepakatan dengan sebuah perusahaan kontraktor untuk membangun sebuah perumahan. Sesuai dengan kesepakatan pihak pengembang memberikan spesifikasi bangunan kepada kontraktor. Namun dalam pelaksanaannya, perusahaan kontraktor melakukan penurunan kualitas spesifikasi bangunan tanpa sepengetahuan perusahaan pengembang. Selang beberapa bulan kondisi bangunan sudah mengalami kerusakan serius. Dalam kasus ini pihak perusahaan kontraktor dapat dikatakan telah melanggar prinsip kejujuran karena tidak memenuhi spesifikasi bangunan yang telah disepakati bersama dengan perusahaan pengembang

Pelanggaran etika bisnis terhadap prinsip empati
Seorang nasabah, sebut saja X, dari perusahaan pembiayaan terlambat membayar angsuran mobil sesuai tanggal jatuh tempo karena anaknya sakit parah. X sudah memberitahukan kepada pihak perusahaan tentang keterlambatannya membayar angsuran, namun tidak mendapatkan respon dari perusahaan. Beberapa minggu setelah jatuh tempo pihak perusahaan langsung mendatangi X untuk menagih angsuran dan mengancam akan mengambil mobil yang masih diangsur itu. Pihak perusahaan menagih dengan cara yang tidak sopan dan melakukan tekanan psikologis kepada nasabah. Dalam kasus ini kita dapat mengakategorikan pihak perusahaan telah melakukan pelanggaran prinsip empati pada nasabah karena sebenarnya pihak perusahaan dapat memberikan peringatan kepada nasabah itu dengan cara yang bijak dan tepat.

Pelanggaran etika bisnis terhadap prinsip kewajaran
Sebuah perusahaan property ternama di Yogjakarta tidak memberikan surat ijin membangun rumah dari developer kepada dua orang konsumennya di kawasan kavling perumahan milik perusahaan tersebut. Konsumen pertama sudah memenuhi kewajibannya membayar harga tanah sesuai kesepakatan dan biaya administrasi lainnya.
Sementara konsumen kedua masih mempunyai kewajiban membayar kelebihan tanah, karena setiap kali akan membayar pihak developer selalu menolak dengan alasan belum ada ijin dari pusat perusahaan (pusatnya di Jakarta). Yang aneh adalah di kawasan kavling itu hanya dua orang ini yang belum mengantongi izin pembangunan rumah, sementara 30 konsumen lainnya sudah diberi izin dan rumah mereka sudah dibangun semuannya. Alasan yang dikemukakan perusahaan itu adalah ingin memberikan pelajaran kepada dua konsumen tadi karena dua orang ini telah memprovokasi konsumen lainnya untuk melakukan penuntutan segera pemberian izin pembangunan rumah. Dari kasus ini perusahaan property tersebut telah melanggar prinsip kewajaran (fairness) karena tidak memenuhi hak-hak stakeholder (konsumen) dengan alasan yang tidak masuk akal.


www.slideshare.net/yayu13/tugas-softskill-1-etika-bisnis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar