1.
Saya
sangat setuju sekali bahwa bisnis yang dijalankan oleh seseorang tidak akan
bertahan lama tanpa adanya etika dari seorang pebisnis tersebut, mengapa
demikian ! perlu kita telaah sebelumnya bahwa etika adalah suatu cabang dari
filosofi yang berkaitan dengan “kebaikan” (rightness) atau moralitas
(kesusilaan) dari perilaku manusia atau sederhananya pengertian etika sebagai
aturan-aturan yang tidak dapat dilanggar dari perilaku yang diterima masyarakat
sebagai baik atau buruk, sedangkan yang kita ketahui bahwa penentuan baik dan
buruk adalah suatu masalah yang selalu berubah. Dalam hal ini paradigma etika
dan bisnis adalah dunia yang berbeda sudah saatnya dirubah menjadi paradigma
etika yang terkait dengan bisnis atau mensinergikan antara etika dengan bisnis.
Justru di era kompetensi secara global yang ketat, reputasi perusahaan yang
baik yang dilandasi oleh etika bisnis yang merupakan sebuah competitive
advantage yang sulit ditiru. Oleh karena itu, perilaku etika penting diperlukan
untuk mencapai sukses jangka panjang dalam sebuah bisnis. Sebagian orang
berpendapat kalau bisnis dan etika tidak punya kaitan sama sekali, bisnis jika
terlalu banyak mementingkan etika akan semakin jauh tertinggal dengan
kompetitor. Pernyataan ini jelas sangat salah, bayangkan saja bila satu
perusahaan melakukan banyak cara yang tidak sesuai dengan norma yang berlaku
dimasyarakat, bahkan cenderung tidak disukai masyarakat, hal tersebut akan
berdampak turunya citra perusahaan di mata masyarakat sebagai konsumen.
v Keutamaan etika dalam berbisnis
ü
Dalam
bisnis yang modern ini, para pelaku bisnis dituntut menjadi orang-orang
profesional di bidangnya.
ü
Dalam
persaingan bisnis yang sangat ketat, maka konsumen benar-benar raja.
ü
Dalam
sistem pasar terbuka dengan peran pemerintah yang menjamin kepntingan dan hak
bagi semua pihak, maka perusahaan harus menjalankan bisnisnya dengan baik dan
etis.
ü
Perusahaan
modern sangat menyadari bahwa karyawan bukanlah tenaga yang harus dieksploitasi
demi mendapat keuntungan.
v Prinsip-prinsip etika dalam berbisnis
ü
Prinsip
otonomi
Otonomi
adalah sikap dan kemampuan manusia untuk mengambil keputusan dan bertindak
berdasarkan kesadaran sendiri tentang apa yang dianggapnya baik untuk
dilakukan.
ü
Prinsip
kejujuran
-kejujuran
dalam pemenuhan syarat-syarat perjanjian dan kontrak.
-kejujuran
dalam penawaran barang dan jasa dengan mutu dan harga sebanding.
Kejujuran
dalam hubungan kerja intern dalam suatu perusahaan.
ü
Prinsip
keadilan
Prinsip
keadilan menuntut agar setiap orang diperlakukan secara sama sesuai dengan aturan
yang adil dan sesuai dengan kriteria yang rasional objektif dan dapat
dipertanggung-jawabkan.
ü
Prinsip
saling menguntungkan
Prinsip
ini menuntut agar bisnis yang dijalankan sedemikian rupa sehingga menguntungkan
semua pihak.
ü
Prinsip
integritas moral
Prinsip
ini dihayati sebagai tuntutan internal dalam diri pelaku bisnis atau perusahaan
agar dia menjalankan bisnis dengan tetap menjaga nama baiknya atau nama baik
perusahaan.
Sebuah
contoh Pelanggaran etika bisnis terhadap prinsip kejujuran
Sebuah perusahaan pengembang di Sleman membuat kesepakatan dengan sebuah
perusahaan kontraktor untuk membangun sebuah perumahan. Sesuai dengan
kesepakatan pihak pengembang memberikan spesifikasi bangunan kepada kontraktor.
Namun dalam pelaksanaannya, perusahaan kontraktor melakukan penurunan kualitas
spesifikasi bangunan tanpa sepengetahuan perusahaan pengembang. Selang beberapa
bulan kondisi bangunan sudah mengalami kerusakan serius. Dalam kasus ini pihak
perusahaan kontraktor dapat dikatakan telah melanggar prinsip kejujuran karena
tidak memenuhi spesifikasi bangunan yang telah disepakati bersama dengan
perusahaan pengembang
Pelanggaran
etika bisnis terhadap prinsip empati
Seorang
nasabah, sebut saja X, dari perusahaan pembiayaan terlambat membayar angsuran
mobil sesuai tanggal jatuh tempo karena anaknya sakit parah. X sudah
memberitahukan kepada pihak perusahaan tentang keterlambatannya membayar
angsuran, namun tidak mendapatkan respon dari perusahaan. Beberapa minggu
setelah jatuh tempo pihak perusahaan langsung mendatangi X untuk menagih
angsuran dan mengancam akan mengambil mobil yang masih diangsur itu. Pihak
perusahaan menagih dengan cara yang tidak sopan dan melakukan tekanan
psikologis kepada nasabah. Dalam kasus ini kita dapat mengakategorikan pihak
perusahaan telah melakukan pelanggaran prinsip empati pada nasabah karena
sebenarnya pihak perusahaan dapat memberikan peringatan kepada nasabah itu
dengan cara yang bijak dan tepat.
Pelanggaran
etika bisnis terhadap prinsip kewajaran
Sebuah
perusahaan property ternama di Yogjakarta tidak memberikan surat ijin membangun
rumah dari developer kepada dua orang konsumennya di kawasan kavling perumahan
milik perusahaan tersebut. Konsumen pertama sudah memenuhi kewajibannya
membayar harga tanah sesuai kesepakatan dan biaya administrasi lainnya.
Sementara
konsumen kedua masih mempunyai kewajiban membayar kelebihan tanah, karena
setiap kali akan membayar pihak developer selalu menolak dengan alasan belum
ada ijin dari pusat perusahaan (pusatnya di Jakarta). Yang aneh adalah di
kawasan kavling itu hanya dua orang ini yang belum mengantongi izin pembangunan
rumah, sementara 30 konsumen lainnya sudah diberi izin dan rumah mereka sudah
dibangun semuannya. Alasan yang dikemukakan perusahaan itu adalah ingin
memberikan pelajaran kepada dua konsumen tadi karena dua orang ini telah
memprovokasi konsumen lainnya untuk melakukan penuntutan segera pemberian izin
pembangunan rumah. Dari kasus ini perusahaan property tersebut telah melanggar
prinsip kewajaran (fairness) karena tidak memenuhi hak-hak stakeholder
(konsumen) dengan alasan yang tidak masuk akal.
www.slideshare.net/yayu13/tugas-softskill-1-etika-bisnis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar