21/11/14

etika profesi akuntansi



Direksi suatu perusahaan diminta oleh direktur utama untuk mendatangani suatu dokumen isinya kalau ada tender tertentu maka harus menyetorkan sekian persen dari tender tersebut.

Pertanyaannya? Jika anda sebagai direksi perusahaan tersebut apa yang anda lakukan.
Undang-undang nomor 5 tahun 1999 melarang segala bentuk cara persekongkolan oleh pelaku usaha dengan pihak lain dengan tujuan mengatur atau menentukan pemenang suatu tender. Hal itu jelas perbuatan curang dan tidak fair terutama bagi peserta lainnya apalagi menyakut bagian internal perusahaan yang mencurangi untuk memenangkan pihak yang telah di sogok. Sebab sudah seharusnya dalam istilah tender bahwa pemenangnya tidak dapat diatur melainkan siapa yang melakukan bid yang baik dialah yang menang. Karena itu segala bentuk persengkongkolan untuk mengatur atau menentukan pemenang tender dapat mengakibatkan terjadinya suatu persaingan usaha yang tidak sehat. Penjelasan mengenai Pasal 22 dari UU Nomor 5 Tahun 1999 yang dimaksud  tender adalah tawaran untuk mengajukan harga untuk memborong suatu pekerjaan untuk mengadakan barang-barang, atau untuk mengadakan suatu jasa. Pasal 22 Undan-undang Nomor 5 tahun 1999 mengasumsikan bahwa persekongkolan terjadi diantara para pelaku usaha, dengan demikian penerapan ketentuan tersebut harus di sepakati oleh dua orang, yaitu pihak-pihak tersebut harus berpartisipasi dan harus menyepakati persekongkolan.
Persekongkolan ini ditunjukan untuk mengakibatkan tender kolusif, artinya para pesaing sepakat untuk mempengaruhi hasil tender demi kepentingan salah satu pihak dengan tidak mengajukan penawaran atau mengajukan penawaran pura-pura. Manipulasi tender adalah kesepakatan antara pihak agar pesaing memenangkan suatu tender. Kesepakatan ini dapat dicapai oleh satu atau lebih peserta tender yang sepakat menahan diri untuk tidak mengajukan penawaran atau oleh para peserta tender yang menyepakati satu peserta dengan harga lebih rendah dan kemudian menawarkannya di atas harga perusahaan yang direncanakan (dan dinaikkan). Proses pelelangan dirancang untuk meningkatkan keadilan dan menjamin bahwa harga yang serendah mungkin yang diterima. Manipulasi harga dalam suatu tender akan menghancurkan proses kompetitif ini. Kasus ini sering terjadi atas proyek-proyek peerintah. Praktek kolusi, korupsi, dan nepotisme (KKN) dalam proyek pemerintah telah menimbulkan persaingan yang tidak sehat ini membuka peluang terjadinya monopoli orang atau perusahaan tertentu dalam proyek-proyek yang berkaitan dengan pemerintah dan pada gilirannya merugikan masyarakat umum. Maka dari kasus diatas terjadi penyimpangan yang tidak sehat dan akan menyebabkan adanya urusan hukum yang mengaharuskan mereka untuk mempertanggungjawabkan kepada pihak yang berwajib. Misalnya saya menjadi direksi sudah jelas saya akan menolak permintaan tersebut biarpun itu adalah tugas yang diberikan kepada direktur utama karena akan  menyalahi kode etik saya yang melakukan kecurangan dengan perusahaan lain dan melanggar pasal 22 UU nomor 5 tahun 1999, lebih baik saya sebagai direksi mengundurkan diri dari perusahaan daripada saya terperangkap di dalam sel penjara atas kegiatannya menyalahi aturan yang ada.

12/11/14



Saya adalah bagian pengadaan barang. Salah satu saudara saya adalah vendor (pemasok), saudara saya mengatakan bahwa saya akan mendapatkan jumlah rupiah tertentu kalau tender tersebut jadi sama saya (saudara tersebut), yang menjadi masalah adalah.
1.      Etis atau tidak, kenapa?
2.      Solusinya bagaimana?

Jawab

1.    Menurut saya itu tidak etis, kenapa? Seharusnya mengesampingkan urusan pribadi dengan pekerjaan dan berupaya mencegah situasi di mana kepentingan pribadi atau kepentingan keluarga atau sahabat tampaknya bertentangan dengan kepentingan perusahaan, karena dengan adanya konflik kepentingan pribadi dapat sama berbahayanya dengan konflik nyata, karyawaan harus menghindari situasi yang mungkin dapat dianggap sebagai konflik dengan kepentingan perusahaan.  

Apabila anda berada pada posisi di mana terjadi atau terjadi konflik kepentingan pribadi sendiri, hubungi supervisor anda untuk mengungkapkan informasi ini, membahas secara terinci, dan melengkapi formulir pengungkapan konflik kepentingan. Apabila anda merasa tidak senang untuk mendekati supervisor anda, hubungi perwakilan Sumber daya manusia, atau organisasi etika & kepatuhan.

Keterlibatan dalam penyuapan atau kesalahan mengurus keuangan lainnya dapat dianggap melanggar kebijakan perusahaan dan seringkali dianggap ilegal. Mudah saja, jika seseorang menawarkan pembayaran atau barang kepada anda atau meminta pembayaran dari anda sebagai bagian dari suatu transaksi, anda harus menolak tawaran tersebut dan melaporkan kejadian tersebut kepada supervisor anda. Jika transaksi berjalan setelah anda menolak, anda diharuskan melaporkan perilaku dalam transakdi tersebut. Mendokumentasikan kejadian seperti ini melindungi diri anda maupun perusahaan dari tuduhan kecurangan di masa depan.

Anda harus mampu menjelaskan kepada pihak lain bagaimana anda sampai pada keputusan anda. Apabila ada rekan lain yang menghadapi skenario yang sama, dia harus tiba pada satu kesimpulan yang sama, jadi keputusan anda harus transparan.

Membuat keputusan bisnis berlandaskan etika dan kepatuhan merupakan tanggung jawab anda sebagai karyawan. Kita semua menghadapi situasi dimana ada cara yang benar dan salah dalam menjalankan bisnis. Selain itu, disebuah perusahaan global, kita menjumpai banyak budaya dan adat-istiadat yang berbeda. Setiap kali kita bertindak mewakili perusahaan, penting untuk memastikan bahwa kita telah mengambil keputusan secara etis dan menjalankan bisnis dengan intergritas. Jadikan model “membuat keputusan yang etis” sebagai panduan untuk berfikir dalam membuat keputusan dan menemukan hal yang benar untuk dilakukan.

Di banyak situasi, tidaklah sulit membuat keputusan, dan anda tidak perlu mengikuti proses terstruktur. Namun untuk situasi dimana anda ragu-ragu untuk bertindak, proses membuat keputusan dapat diselesaikan dengan beberapa panduan yang telah terstruktur.

2.    Ketika menentukan solusi mana yang akan anda pilih, pikirkan melalui skenario yang anda pertimbangkan. Siapakah yang akan terpengaruh oleh keputusan ini, dan apa implikasinya? Pertimbangkan kemungkinan adanya potensi penghalang atau bagian-bagian di mana anda mungkin akan menjumpai rintangan atau penghalang. Apabila ada rekan atau supervisor yang ingin mendukung keputusan anda, bahaslah masalah ini bersama mereka. Sebelum anda yakin dengan hal yang benar yang harus dilakukan, lebih baik anda menilai faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan anda, dan akan selalu bermanfaat apabila anda membahas masalah ini dengan orang yang anda percayai. Setelah anda mempertimbangkan semua faktor yang relevan dan mengkaji semua sumber daya, solusi yang anda pilih akan menjadi jelas.

Setelah anda menentukan solusinya, kini saatnya anda membuat keputusan. Pertimbangkan satu pertanyaan terakhir sebelum anda bertindak : apakah saya merasa senang dengan pilihan saya? Pikirkan apakah anda dapat mempertahankan keputusan ataukah tidak. Bila perlu, apakah anda akan mampu mendapatkan komitmen dari rekan lain atau supervisor, bila diperlukan? Akankah anda merasa ragu untuk memberitahu orang lain tentang keputusan yang anda buat, atau dapatkah anda berkongsi keputusan akhir dengan penuh percaya diri? Dengan menjawab pertanyaan ini, anda akan tahu bahwa anda telah membuat pilihan yang benar.

Sekarang, setelah anda melewati proses membuat keputusan dan mengajukan semua pertanyaan yang benar, anda siap untuk bertindak.

etika profesi akuntansi

Saya adalah bagian pengadaan barang. Salah satu saudara saya adalah vendor (pemasok), saudara saya mengatakan bahwa saya akan mendapatkan jumlah rupiah tertentu kalau tender tersebut jadi sama saya (saudara tersebut), yang menjadi masalah adalah.
1.      Etis atau tidak, kenapa?
2.      Solusinya bagaimana?

Jawab

1.    Menurut saya itu tidak etis, kenapa? Seharusnya mengesampingkan urusan pribadi dengan pekerjaan dan berupaya mencegah situasi di mana kepentingan pribadi atau kepentingan keluarga atau sahabat tampaknya bertentangan dengan kepentingan perusahaan, karena dengan adanya konflik kepentingan pribadi dapat sama berbahayanya dengan konflik nyata, karyawaan harus menghindari situasi yang mungkin dapat dianggap sebagai konflik dengan kepentingan perusahaan.  

Apabila anda berada pada posisi di mana terjadi atau terjadi konflik kepentingan pribadi sendiri, hubungi supervisor anda untuk mengungkapkan informasi ini, membahas secara terinci, dan melengkapi formulir pengungkapan konflik kepentingan. Apabila anda merasa tidak senang untuk mendekati supervisor anda, hubungi perwakilan Sumber daya manusia, atau organisasi etika & kepatuhan.

Keterlibatan dalam penyuapan atau kesalahan mengurus keuangan lainnya dapat dianggap melanggar kebijakan perusahaan dan seringkali dianggap ilegal. Mudah saja, jika seseorang menawarkan pembayaran atau barang kepada anda atau meminta pembayaran dari anda sebagai bagian dari suatu transaksi, anda harus menolak tawaran tersebut dan melaporkan kejadian tersebut kepada supervisor anda. Jika transaksi berjalan setelah anda menolak, anda diharuskan melaporkan perilaku dalam transakdi tersebut. Mendokumentasikan kejadian seperti ini melindungi diri anda maupun perusahaan dari tuduhan kecurangan di masa depan.

Anda harus mampu menjelaskan kepada pihak lain bagaimana anda sampai pada keputusan anda. Apabila ada rekan lain yang menghadapi skenario yang sama, dia harus tiba pada satu kesimpulan yang sama, jadi keputusan anda harus transparan.

Membuat keputusan bisnis berlandaskan etika dan kepatuhan merupakan tanggung jawab anda sebagai karyawan. Kita semua menghadapi situasi dimana ada cara yang benar dan salah dalam menjalankan bisnis. Selain itu, disebuah perusahaan global, kita menjumpai banyak budaya dan adat-istiadat yang berbeda. Setiap kali kita bertindak mewakili perusahaan, penting untuk memastikan bahwa kita telah mengambil keputusan secara etis dan menjalankan bisnis dengan intergritas. Jadikan model “membuat keputusan yang etis” sebagai panduan untuk berfikir dalam membuat keputusan dan menemukan hal yang benar untuk dilakukan.

Di banyak situasi, tidaklah sulit membuat keputusan, dan anda tidak perlu mengikuti proses terstruktur. Namun untuk situasi dimana anda ragu-ragu untuk bertindak, proses membuat keputusan dapat diselesaikan dengan beberapa panduan yang telah terstruktur.

2.    Ketika menentukan solusi mana yang akan anda pilih, pikirkan melalui skenario yang anda pertimbangkan. Siapakah yang akan terpengaruh oleh keputusan ini, dan apa implikasinya? Pertimbangkan kemungkinan adanya potensi penghalang atau bagian-bagian di mana anda mungkin akan menjumpai rintangan atau penghalang. Apabila ada rekan atau supervisor yang ingin mendukung keputusan anda, bahaslah masalah ini bersama mereka. Sebelum anda yakin dengan hal yang benar yang harus dilakukan, lebih baik anda menilai faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan anda, dan akan selalu bermanfaat apabila anda membahas masalah ini dengan orang yang anda percayai. Setelah anda mempertimbangkan semua faktor yang relevan dan mengkaji semua sumber daya, solusi yang anda pilih akan menjadi jelas.

Setelah anda menentukan solusinya, kini saatnya anda membuat keputusan. Pertimbangkan satu pertanyaan terakhir sebelum anda bertindak : apakah saya merasa senang dengan pilihan saya? Pikirkan apakah anda dapat mempertahankan keputusan ataukah tidak. Bila perlu, apakah anda akan mampu mendapatkan komitmen dari rekan lain atau supervisor, bila diperlukan? Akankah anda merasa ragu untuk memberitahu orang lain tentang keputusan yang anda buat, atau dapatkah anda berkongsi keputusan akhir dengan penuh percaya diri? Dengan menjawab pertanyaan ini, anda akan tahu bahwa anda telah membuat pilihan yang benar.

Sekarang, setelah anda melewati proses membuat keputusan dan mengajukan semua pertanyaan yang benar, anda siap untuk bertindak.

31/10/14

2. Jelaskan prinsip fundamental akuntan dalam menjalankan profesinya



1.                  Akuntan profesional diharuskan untuk mematuhi prinsip-prinsip fundamental berikut ini:
1)   Integritas, Akuntan profesional harus bersikap jujur dalam semua hubungan profesional dan bisnis.
2)   Objektivitas, Akuntan profesional tidak boleh membiarkan hal-hal yang biasa terjadi, tidak boleh membiarkan terjadinya benturan kepentingan, atau tidak boleh mempengaruhi pihak lain secara tidak pantas yang dapat mengesampingkan pertimbangan profesional atau pertimbangan bisnis.
3)  Kompetensi dan sikap kehati-hatian profesional, Akuntan profesional memiliki kewajiban yang berkesinambungan untuk memelihara pengetahuan dan keahlian profesional pada suatu tingkat dimana klien atau pemberi pekerja menerima jasa profesional pada suatu tingkat dimana klien atau pemberi pekerja menerima jasa profesional yang kompeten yang didasarkan pada pelatihan, perundang-undangan, dan teknik terkini.
4)   Kerahasiaan, Akuntan profesional harus menghormati kerahasiaan informasi yang diperoleh sebagai hasil dari hubungan profesional dan hubungan bisnis dan tidak boleh mengungkapkan informasi apapun kepada pihak ketiga tanpa ada izin yang tepat dan spesifik kecuali terdapat hak profesional untuk mengungkapkan.
5)   Profesional, Akuntan profesional harus mematuhi hukum dan perundang-undangan yang relevan dan harus menghindari semua tindakan yang dapat mendeskreditkan profesi.



Ditulis oleh Fitriansyah Hambali, SE., MM. & Dr. Herry Sussanto